Perayaan Hari Raya Ngembak Geni Bali |
Hari Ngembak Geni adalah berakhirinya waktu
melakukan brata Nyepi, pelaksanaan hari Ngembak geni ini jatuh sehari setelah
Hari Raya Nyepi. Pada hari Ngembak Geni, seluruh umat Hindu di Bali melakukan
sembahyangan dan memanjatan doa kepada Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dengan
permohonan agar pada tahun baru Saca
berikan kemudahan, kebaikan dan kembali menjadi manusia baru lagi,yang
bersih juga suci dari segala dosa dosa dimasa lalu.
Dalam bahasa Bali Ngembak artinya bebas dan geni
artinya api, jadi Ngembak Geni bila dirangkai bermakna bebas menyalakan api (dalam
pengertian luas terbebas dan dapat kembali beraktifitas), saat Hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali
melaksanakan Brata Nyepi, tidak di perboleh melakukan aktifitas yang berhubungan
dengan unsur duniawi yang dilakukan selama 24 jam, aktifitas yang tidak boleh
dilakukan tersebut adalah:
- Amati Geni, tidak boleh menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu.
- Amati karya, tidak boleh melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani.
- Amati lelungaan, tidak boleh bepergian melainkan melakukan mawas diri.
- Amati lelanguan, tidak boleh mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi.
Untuk mengakhiri batas waktu melakukan brata Nyepi
ini, ke esokan harinya umat Hindu di Bali mengadakan Ngembak Geni. Setelah
selesai, dilakukan dharma santi (bersilaturahmidan saling memaafkan), baik di
lingkungan teman,keluarga maupun masyarakat setelah itu seluruh aktifitas boleh
dilakukakan lagi.
Inti
Dharma Santi adalah filsafat Tattwamasi yang memandang bahwa semua manusia
sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa hendaknya saling menyayangi.
Kita
senantiasa mohon maaf kehadapan-Nya Tetapi jika kita tidak memaafkan orang lain,
maka doa itu akan sia-sia, tidak dikabulkan Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Ngembak Geni merupakan salah satu tahapan dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi, adapun tahapan tersebut
sebagai berikut :
- Tahap pertama Melasti, yaitu membuang mala dalam upaya mensucikan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit.
- Tahap kedua Tawur, yaitu caru yang bertujuan mengharmoniskan Tri Hita Karana.
- Tahap ketiga Sipeng, yaitu menggelar tapa-berata-yoga-samadi.
- Tahap keempat Ngembak Geni, yaitu mengakhiri tapa-berata-yoga-samadi, dan ber Dharma Santi dalam bentuk saling berkunjung dan saling memaafkan.
- Tahap kelima adalah nunas tirta amertha pada Purnama Kadasa, di saat mana Ida Sanghyang Widhi memberkati dunia dan isinya agar sejahtera menghadapi tahun yang akan datang. (Stiti Dharma on line/Bhagawan Dwija).
Dari pemaparan di dapat disimpulkan, setelah
melaksanakan Ngembak Geni ini diharapkan dapat tercapai keharmonisan sesuai
dengan Tri Hita Karana, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan alam, juga hubungan manusia dengan Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa),
agar bener benar menjadi awal permulaan yang baru dalam menjalankan kehidupan
saat ini dan akan datang.
Bali Wisata Dewata panduan wisata di
pulau dewata Bali.
No comments:
Post a Comment