Upacara Kajeng Kliwon Bali |
Upacara Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari
sekali yaitu pada saat pertemuan Triwara
Kajeng dengan Pancawara Kliwon. Kajeng Kliwon termasuk
dalam upacara Dewa Yadnya, Dewa Yadnya sendiri mempunyai arti upacara korban
suci/persembahan yang tulus ikhlas kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan seluruh
manifestasi- Nya.
Umat Hindu di Bali mempercayai Kajeng kliwon
merupakan hari suci dan keramat yang harus diupacarai. Setiap 210 hari ada hari
kajeng Kliwon khusus yang disebut Pemelastali atau Watugunung runtuh.
Kajeng kliwon merupakan hari pemujaan terhadap
Sanghyang Siwa yang diyakini pada hari tersebut Sang Hyang Siwa bersemadi. Pada hari kajeng kliwon umat Hindu di
Bali menghaturkan sesajen dan persembahan kepada Sang Hyang Dhurga Dewi, sedangkan di tanah, sesajen dan persembahan
dihaturkan kepada Sang Bhuta Bucari, Sang
Kala Bhucari dan Sang Durgha Bucari.
Sesajen yang dipersembahkan hampir sama dengan upacara
kliwon yang dilakukan pada hari Kliwon biasa, hanya saja sesajen pada Kajeng
Kliwon ini ditambah dengan nasi kepel lima warna, yaitu merah, putih, hitam,
kuning dan coklat,
beberapa bawang putih dan tuak/arak berem. pada bagian atas, di ambang pintu
gerbang harus dihaturkan canang burat
wangi dan canang yasa. Dengan
sesajen yang dipersembahkan ini diharapkan rumah tangga dan anggota keluarga
mendapatkan keselamatan selain itu juga sebagai ungkapan rasa terima kasih atas
apa yang telah diberikan Sang Hyang Widhi (Tuhan
Yang Maha Esa).
Umat Hindu Bali tetap taat menjalankan adat dan Tradisi
agar keseimbanagn alam terus lestari.
Bali Wisata Dewata
panduan wisata di pulau dewata Bali.
(Artikel dari berbagai sumber).
No comments:
Post a Comment