Thursday, July 9, 2015

Rumah Seniman Berbakat I Gusti Nyoman Lempad

Cara memaksimalkan SEO Bali Wisata Dewata
Rumah Seniman Berbakat I Gusti Nyoman Lempad
Pengakuan dunia akan indahnya pulau Bali, menariknya atraksi budaya serta karya seninya yang dihasilkan para seniaman Bali amatlah pantas didapat oleh propinsi ini. sebut saja salah satunya adalah hasil karya seorang seniman ternama Bali I Gusti Nyoman Lempad yang saat ini karya seninya tetap di kenang dan terjaga di beberapa negara dan sebagian kecil terdapat di kediaman beliau (Lempad’s House) yang terletak di Jalan Raya Ubud, Kabupaten Gianyar, yang terbuka untuk umum.

Di Rumah Lempad ini pengunjung dapat berbagai hasil karya Lempad mulai dari lukisan, pahatan kayu dan batu berbentuk patung, serta relief pada dinding.

I Gusti Nyoman Lempad seorang seniman yang menguasai berbagai seni seperti perancang bangunan (sebagian pura dan puri di Ubud di rancang oleh Lempad), pemahat serta pelukis yang kesemua ilmu seni itu di dapat dari seorang Brahmin yang tinggal di Puri Ubud.

Disaat usia 40 tahun barulah ia memperdalam seni melukis pada Walter Spies, Spies mengajarkan beliau tentang tehnik melukis Lempad sendiri yang mengambil tema tentang dunia pewayangan dalam setiap lukisannya. Lempad mengisi hidupnya tidak jauh dari kayu, kertas, pensil dan tinta cina.

Perangkat lukis yang sederhana namun dari kesederhaan itulah terlihat kekuatan garis dan ketelitian suatu lukisan. Lukisan Lempad memiliki ciri tersendiri dan tidak bisa ditiru oelh siapapun kecuali oleh cucunya sendiri yang bernama I Gusti Nyoman Sudara.

Lempad juga aktif dalam pembentukan Pita Maha, suatu organisasi seni yang didirikan oleh Tjokorde Gde Sukawati, Walter Spies, Rudolf Bonnet pada tahun 1935. Sebagai bentuk penghormatan kepada beliau dalam membuat hasil karya seni yang luar biasa estetis maka penghargaan diberikan kepada Lempad, seperti penghargaan Dharma Kusuma (1982), serta film dokumenter terbaik pada Festival Flm Asia (1980), sementara itu  Sanggar Dewata Indonesia menamakan penghargaannya dengan nama “ Lempad Prize” untuk orang yang konsen pada kesenian Bali.

Hasil lukisan Lempad sendiri saat ini dapat kita di rumahnya (Lempad’s House), Puri Ubud, Museum Neka, Ubud, Pusat seni Denpasar, Tropen Museum (Amsterdam), Rijkmuseum voor Volkenkunde (Leiden), Museum Fur Volkenkunda Basel (Jerman).

Dalam Lempad’s House ini juga terdapat burung-burung yang berkicau indah, beberapa ruang yang diukir serta diberi pahatan pada dinding relief, dari beberapa ruang yang ada, salah satunya berasal dari Puri Saren Ubud, diangkat pada saat terjadi gempa pada beberapa waktu yang lalu.

I Gusti Nyoman Lempad Lahir di Bedahulu Pada Tahun 1862 dan wafat pada tanggal 25 April 1978. Di Bukanya Rumah Lempad untuk dikunjungi oleh wisatawan atau pengunjung lainnya dimaksudkan agar hasil karya beliau dapat dilihat oleh berbagai kalangan serta dapat dikenang sepanjang masa.

Adapun fasilitas yang tersedia bagi pengunjung yang datang ke rumah ini adalah: toilet dan wantilan untuk beristirahat menikmati keadaan sekeliling rumah sambil mendengarkan kicauan burung. Sementara diluar Rumah Lempad dikarenakan berada di daerah tujuan wisata anda bisa menemukan apa saja yang anda suka (restaurant. Art shop, hotel, mini market, pasar tradisional dan lain-lain).
Lempad’s House berjarak sekitar 25 km dari Kota Denpasar dan hanya memerlukan waktu kira-kira 60 menit untuk tiba disini.

Begitu besarnya kenangan yang ditinggalkan oleh seorang seniman, tak hanya cerita namun juga hasil karya yang indah akan tetap terjaga sepanjang masa.

Bali Wisata Dewata panduan wisata di pulau dewata Bali.

No comments:

Post a Comment