Wednesday, July 1, 2015

Jegog Sangkaragung Jembrana Bali

Cara memaksimalkan SEO bali wisata dewata
Jegog Sangkaragung Jembrana Bali
Setiap kabupaten di Bali memiliki ciri khas tersendiri dimana salah satunya adalah kesenian kerawitan Jegog terletak di Desa Sangkaragung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Seni Jegog adalah alat musik yang terbuat dari pohon bambu berukuran besar yang dibentuk sedemikian rupa yang dapat menghasilkan suara merdu dan irama yang menawan hati. Kesenian ini tetap terpelihara sampai saat ini dan merupakan suatu atraksi budaya yang memiliki ciri khas tersendiri. Instrumen ini terbuat dari 90 persen bambu dalam berbagai ukuran. Dimulai dari ketebalan yang terbesar adalah  panjang 300 cm, diameter 18 cm dan ketebalan 2 cm. Adapun latar dari cerita Jegog ini adalah kembali ke masa pemerintahan Belanda.

Jegog biasanya dimainkan oleh dua kelompok yang menunjukkan kekuatan dan kemampuan mereka dalam bermain musik satu sama lain. Hal ini disebut juga Mebarung, dimana terkadang ditambah dengan satu kreatifitas tarian yang menarik dan lagu-lagu oleh para pemain tim, sehingga menghasilkan suatu karya seni yang begitu fantastis, padat dan alami.

Instrumen ini mampu menarik perhatian para wisatawan mancanegara yang datang kesini dikarenakan sebagian besar alat musiknya terbuat dari bambu, kayu jati dan cendana yang apabila dimainkan dalam urutan tertentu dapat menghasilkan suara yang indah seperti gamelan Bali.

Saat ini, ada sekitar 56 kelompok jegog tinggal di banyak desa. Suar Agung adalah salah satu dari kelompok jegog yang berada di desa Sangkaragung, 5 km sebelah timur Negara, dimana sebagian besar para pemainnya adalah petani Bali yang mengisi waktu senggang mereka dengan bermain jegog. Kesenian Jegog telah sangat popular di dunia khususnya bagi wisatawan Jepang yang selalu ingin menyaksikan Jegog dilakukan di rumah mereka sendiri dengan suasana visualistiknya yang masih alami.

Jegog  diciptakan pada tahun 1912 oleh Kiyang Geliduh, seorang seniman yang berasal dari banjar Sebual, Desa Dangin Tukad Aya, Negara, Jembrana dan diaklamasikan oleh kalangan seniman masyarakat Jembrana. Kata "Jegog" itu sendiri diambil dari nama sebuah instrumen Kesenian Gong Kebyar yang sangat besar. Pada tahun 1920, Jegog dilanjutkan oleh Pan Natil yang kemudian dikenal dengan sebutan Kiang Jegog dari Desa Dlodbrawah yang akhirnya meluas hingga ke seluruh Jembrana.

Konon ada sebuah cerita tentang instrument ini yaitu ketika masyarakat mulai berkumpul serta memilih bambu-bambu yang terbaik untuk dibuat alat musik, Belanda mengira mereka membuat bambu runcing sebagai senjata untuk berperang yang berakibat Belanda menghentikan mereka dan mengambil bambu-bambu tersebut dari rakyat. Sejak itu kesenian Jegog terhenti selama beberapa tahun. Hingga pada akhirnya lewat seorang seniman lokal bernama I Ketut Suwentra dibawah naungan yayasan Suar Agung, musik Jegog kembali hadir dan terkenal.

Desa Sangkaragung tempat dimana kesenian ini berada merupakan desa wisata dimana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bertani. Di dukung dengan akses jalan yang sangat baik serta keramahan masyarakatnya maka pantaslah desa ini menyandang julukan sebagai desa wisata.
Fasilitas yang tersedia di arena pertunjukan kesenian Jegog ini adalah panggung terbuka, warung penjual makanan dan minuman, toilet serta area parkir yang cukup memadai.

Untuk sampai ke tempat ini anda memerlukan waktu 2.5 jam perjalanan dengan jarak yang harus ditempuh kurang lebih 110 km, namun demikian perjalanan anda tetap akan terasa nyaman karena pemandangan alam kawasan Jembrana yang alami serta udara yang sejuk senantiasa mengiriringi perjalanan anda.

Bali Wisata Dewata panduan wisata di pulau dewata Bali.

No comments:

Post a Comment