Art Center/Taman Budaya Bali |
Art
Center atau Taman Budaya Bali adalah
bangunan yang didirikan dengan tujuan untuk pementasan seni serta pengembangan
seni Bali khusunya. Lokasi Art Center
ini terletak ditengah tengah kota
Denpasar, tepatnya di jalan Nusa Indah dengan luas lebih kurang kira kira 5
hektar. Bila
kita menggunakan kendaraan bermotor, jarak tempuh menuju Art Center ini
memerlukan waktu kira-kira 60 menit, dan lebih kurang 15 km perjalanan dari
Bandara Ngurah Rai Bali.
Art
Center/Taman Budaya adalah komplek
bangunan yang luas dengan gaya terbaik arsitektur tradisional Bali lay out
bangunan-bangunannya, baik amphitheater dan tempat ruang pertunjukan maupun
bangunan tambahan melambangan cerita Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan
susu dimana memercik “amerta” air
suci untuk kehidupan abadi sesuai dengan sifat budaya yang dinamis dan terus
hidup sepanjang masa.
Art Center atau Taman Budaya Bali didirikan oleh Gubernur Bali yang pertama yaitu Ida Bagus
Mantra. Beliau sebagai orang Bali sangat peduli terhadap nilai-nilai budaya
timur khususnya budaya Bali.
Dengan membangun suatu lokasi kawasan seni diharapan dapat merangsang kreativitas seni dari para seniman
di Bali untuk tetap menjaga, melestarikan dan mendukung dinamika perkembangan
budaya dan juga bisa tetap berkiprah serta mempertahankan jati diri di
tengah-tengah derasnya pengaruh global yang dibawa oleh wisatawan yang datang
dan berkunjung ke Bali. Untuk rencana itu semua, dengan rela hati beliau
mengorbankan tanah milik pribadinya untuk dijadikan sebagai tempat pusat
kesenian yang kita kenal dengan Art Center Bali saat ini.
Komplek
Taman Budaya ini dibuka pada tahun 1973 dan mentradisikan Pesta Kesenian Bali
(Bali Art Festival) yang diselenggarakan sebulan penuh setiap tahun diwarnai dengan
hiburan tari-tarian tradisional, pamerah kerajinan dan aktivitas budaya
lainnya. Dalam event ini juga ada kegiatan-kegiatan komersial. Pada acara
pembukaan diramaikan dengan parade seni. Parade seni ini diikuti oleh seleruh
kabupaten dan kota di Bali dengan mengirim misi dan diva kesenian mereka.
Bahkan sering diikuti oleh provinsi-provinsi lain di Indonesia dan terkadang
juga terdapat peserta dari luar negeri seperti Jepang dan Korea. Parade seni ini
ditampilkan dalam berbagai bentuk yakni dari yang sakral, tradisional sampai
yang kontemporer. Juga jenis pakaian-pakaian pengantin
dan pakaian adat dari masing-masing daerah, instrumen musik dan atau gambelan,
bentuk-bentuk sesajen dan lainnya.
Bentuk
susunan komplek bangunan yang ada di Art
Centre Bali ini terdiri dari:
- Komplek bangunan suci meliputi: Pura Taman Beji, Bale Selonding, Bale Pepaosan, dll.
- Komplek bangunan tenang meliputi: Perpustakaan Widya Kusuma, dimana ditempat ini tersimpan buku buku tentang sejarah Bali.
- Komplek bangunan setengah ramai meliputi: Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, Studio Patung, Wisma Seni dan Wantilan tempat ini merupakan aula tempat pameran seni Bali.
- Komplek bangunan ramai meliputi: Panggung Terbuka Ardha Candra dan Panggung tertutup Ksirarnawa (keduanya berada di selatan Sungai).
Di
amphitheater yang berada di Art Centre ini, bisa menampung kapasitas penonton
kira kira sampai dengan 6.000 orang, baik itu untuk pertunjukan kolosal,
tardisional maupun modern. Biasanya Pentas Kesenian Bali ini digelar pada bulan
juni s/d july, pentas seni ini diadakan 1 bulan penuh, sehingga bagi anda yang
menyaksikan bener benar terpesona dengan adat kebudayaan Bali yang tetap
lestari sampai saat ini.
No comments:
Post a Comment