Sunday, May 31, 2015

Air Panas Banyuwedang Buleleng Bali

Cara memaksimalkan SEO
Air Panas Banyuwedang Buleleng Bali
Banyuwedang terletak di Desa Pejarakan yang berada di wilayah Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng dan berjarak sekitar 60 km dari ibukota kabupaten, Singaraja atau dari ibukota propinsi Denpasar menempuh jarak lebih kurang 140 km melalui jalan antara Denpasar, Bedugul, dan Singaraja lalu ke arah Gilimanuk. Untuk menuju lokasi Banyuwedang sudah dilengkapi dengan sarana jalan yang beraspal. Banyuwedang berada di pinggiran perbatasan kawasan Taman Nasional Bali Barat. Di sebelah selatan jalan masuk dari jalan raya ke Banyuwedang merupakan kawasan Taman Nasional, sedangkan di sebelah utaranya terdapat kawasan Batu Ampar yang merupakan daerah tanah berkapur yang oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Buleleng akan dikembangkan sebagai kawasan wisata baru, mengingat adanya potensi daya tarik yang sangat besar, di antaranya dengan adanya Taman Laut di sekitar Pulau Menjangan.

Banyuwedang merupakan kawasan pantai yang memiliki sumber mata air panas yang bersumber dan muncul di pantai serta berada di bawah air pada waktu air laut sedang pasang. Sumber air panas yang muncul jumlahnya sangat besar sehingga dibuat sebuah bangunan beton pengaman yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai tanggul. Tanggul tersebut dibuat agar pada saat air laut pasang, sumber air panas tersebut tidak tercampur dengan air laut. Air Panas di Banyuwedang ini banyak mengandung belerang dengan suhu panasnya rata-rata 40ยบ Celcius. Karena kandungan belerangnya yang cukup tinggi, maka air panas ini dipercayai secara meluas dapat menyembuhkan beberapa penyakit terutama penyakit kulit. Tidak mengherankan bilamana pengunjung yang datang ke Air Panas Banyuwedang biasanya bertujuan untuk pengobatan.

Selain adanya sumber air panas yang berada di pantai, kawasan ini memiliki pantai dengan teluk dan beberapa pasir putih di sekitarnya sehingga menambah daya tarik wisata di Banyuwedang ini. Sebagai kawasan wisata, di Air Panas Banyuwedang sudah dilengkapi dengan adanya areal parkir yang luas. Selain dibangunnya tanggul sebagai pemisah air panas dengan air laut, dibangun pula sebuah bangunan khusus yang terdiri dari beberapa kamar mandi tertutup. Di kawasan wisata ini juga terdapat beberapa warung-warung kecil yang umumnya menjual minuman dan makanan ringan. Selain itu, sudah tersedia pula fasilitas toilet umum beberapa tempat beristirahat dan berteduh yang dibangun oleh pengelola Taman Nasional Bali Barat. Air Panas Banyuwedang memiliki jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang lebih tinggi dibandingkan wisatawan mancanegara. Berdasarkan keterangan, wisatawan nusantara yang berkunjung di Air Panas Banyuwedang kebanyakan bertujuan untuk pengobatan dan mereka berasal dari berbagai wilayah di tanah air.

Pantai di sekitar Banyuwedang banyak ditumbuhi dengan tanaman bakau yang dapat mencegah pantai dari abrasi, bahkan dapat dikatakan pantai Banyuwedang ini bebas dari abrasi. Sesungguhnya sumber air panas di Banyuwedang ini bersumber di tengah-tengah hutan bakau di pinggir pantai. Daerah di sekitarnya relatif gersang karena tanahnya yang terdiri dari tanah kapur dan tidak terdapatnya sungai yang dapat menjadikan sumber air untuk penghijauan daerah sekitarnya. Oleh karena itu, tanaman yang banyak tumbuh adalah tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, seperti apa yang ada di Bali dikenal dengan pohon “bekul” atau “bangyang”. Adanya sumber air panas yang mengandung belerang yang terletak di pinggir pantai ditunjang dengan daerah yang jarang penduduknya, sehingga dapat menciptakan suasana yang tenang. Oleh sebab itu, Pemerintah daerah Tingkat II Buleleng berupaya menjadikan kawasan wisata Air Panas Banyuwedang dengan pantai sekitarnya akan dikembangkan sebagai kawasan wisata untuk kesehatan atau yang umum disebut dengan “Health Tourism”.

No comments:

Post a Comment